Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
CIAMIS - Seorang anggota sindikat perdagangan manusia (trafficking) mengatakan, meski baru tiga bulan menjalani bisnis haram tersebut sudah banyak konsumen yang menggunakan jasanya. Harganya bervariatif mulai Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
“Harga yang ditawarkan tergantung kondisi wanitanya. Jika masih bagus, dihargai cukup mahal sampai Rp1 juta. Kalau yang sudah biasa paling murah ada Rp300 ribu. Saya menyesal, kapok dan akan berhenti,” kata Dayat Supriatna alias Jabun (37), warga Ciamis, Selasa (19/3/2013).
Dayat mengaku, baru tiga bulan iseng-iseng menjadi penghubung jika ada konsumen di Ciamis yang membutuhkan perempuan. Dia mengelak, jika disebut sebagai sindikat penjualan perempuan.
“Saya hanya iseng saja. Saya dapat perempuan dari teman saya di Tasikmalaya yaitu si Gebay,” tambahnya.
Dayat menuturkan, penangkapan bermula saat seseorang menelefonnya. Waktu itu, Dayat tidak curiga yang menelefon adalah polisi yang menyamar.
“Ada yang telefon saya agar dikirim nasi timbel (istilah perempuan ABG). Saya menyanggupi dan mengantarnya ke hotel menggunakan mobil, ternyata saya malah ditangkap,” keluhnya.
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Ciamis membongkar sindikat trafficking saat akan bertransaksi di sebuah hotel di Jalan Jenderal Soedirman. Selain membongkar sindikatnya, polisi juga mengamankan tiga perempuan yang hendak dijual pada dini hari tadi.
Selain Dayat, polisi juga menangkap Deni Wahab alias Gebay (39), dan Radi Anggara (35), keduanya warga Tasikmalaya. Sedangkan ketiga perempuan yang hendak dijual yakni Ajeng (28), Ratih (32) dan Mela (27).
“Harga yang ditawarkan tergantung kondisi wanitanya. Jika masih bagus, dihargai cukup mahal sampai Rp1 juta. Kalau yang sudah biasa paling murah ada Rp300 ribu. Saya menyesal, kapok dan akan berhenti,” kata Dayat Supriatna alias Jabun (37), warga Ciamis, Selasa (19/3/2013).
Dayat mengaku, baru tiga bulan iseng-iseng menjadi penghubung jika ada konsumen di Ciamis yang membutuhkan perempuan. Dia mengelak, jika disebut sebagai sindikat penjualan perempuan.
“Saya hanya iseng saja. Saya dapat perempuan dari teman saya di Tasikmalaya yaitu si Gebay,” tambahnya.
Dayat menuturkan, penangkapan bermula saat seseorang menelefonnya. Waktu itu, Dayat tidak curiga yang menelefon adalah polisi yang menyamar.
“Ada yang telefon saya agar dikirim nasi timbel (istilah perempuan ABG). Saya menyanggupi dan mengantarnya ke hotel menggunakan mobil, ternyata saya malah ditangkap,” keluhnya.
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Ciamis membongkar sindikat trafficking saat akan bertransaksi di sebuah hotel di Jalan Jenderal Soedirman. Selain membongkar sindikatnya, polisi juga mengamankan tiga perempuan yang hendak dijual pada dini hari tadi.
Selain Dayat, polisi juga menangkap Deni Wahab alias Gebay (39), dan Radi Anggara (35), keduanya warga Tasikmalaya. Sedangkan ketiga perempuan yang hendak dijual yakni Ajeng (28), Ratih (32) dan Mela (27).
No comments:
Post a Comment